Rabu, 19 Juni 2013

Cara mengentri data dari GPS ke dalam ArcGIS dan Mengaktifkan Hyperlink

oiiiii....oiiiiiiiiiiiii agan agan semua. mau berbagi lagi nii :D kali ini ane mau berbagi tentang cara mengentri data dari GPS ke dalam ArcGIS. sebenarnya ada 2 cara, tapi berhubung ane baru diajarin satu cara, jadi satu cara dulu ya geng hahaha.

Gini ni caranya. langkah pertama yang harus dilakukan itu, kita entri dulu data koordinat yang udah kita dapat pakai GPS itu ke Excel. format tulisannya standard, kalau angka ya formatnya number, kalau huruf formatnya text. kolom atau barisnya jangan ada yang dimerge gitu ya, soalnya nanti gak bisa pas mau dimasukin ke ArcGIS. contoh formatnya kayak gini ni gan.


nah kalau udah beres, disave trus diclose aja file excelnya, barulah kemudian masuk ke ArcGIS. add data excel ke ArcGIS.


kemudian klik kanan pada layer excel tersebut lalu pilih Display XY data, lalu klik edit --> select untuk mengatur koordinatnya apakah menggunakan geographic atau projected. pada contoh kali ini ane pakai yang projected coordinate systems gan.


Setelah diatur, klik ok. maka layer baru akan muncul dan titik - titik lokasi yang ada pada GPS akan muncul. klik kanan pada layer yang baru tersebut, pilih Data --> Export Data.


Kemudian pilih dimana tempat akan menyimpan file export tersebut. dianjurkan menyimpan file tersebut satu folder dengan foto - foto dan file excel yang nantinya juga akan digunakan. lalu klik OK.


Sekarang kita masuk ke tahap mengaktifkan hyperlink. kita gunakan layer baru yang diexport tersebut untuk diproses, layer yang lama diremove saja. langkah pertama untuk mengaktifkan hyperlink yaitu membuat field baru pada attribute table. klik kanan pada layer tersebut --> Open Attribute Table --> Options --> add field.


Beri nama field baru tersebut Hyperlink, type-nya Text dan length-nya 300. setelah field hyperlink jadi, klik kanan pada field hyperlink tersebut --> field calculator lalu tulis format hyperlink foto yg akan dimasukkan, contoh formatnya seperti ini:


setelah itu klik Ok. langkah selanjutnya, klik kanan lagi pada layer --> properties --> Display. checklist pada kotak Support Hyperlink using field lalu pilih hyperlink.


Hyperlink pun sudah diaktifkan. untuk melihat apakah hyperlink berhasil atau tidak, gunakan tools yg bentuknya seperti petir lalu kursor akan berubah bentuk menjadi seperti petir tersebut dan dekatkan ujung kursor pada titik - titik tersebut sampai menampilkan alamat hyperlinknya.


Oke sampai di situ dulu perbincangan kali ini ya gan.


Semoga Bermanfaat........

Rabu, 15 Mei 2013

Menggabungkan Beberapa Layer Band di ArcGIS

        Hello agan - agan semua. kali ini ane mau ngeshare tentang bagaimana cara menggabungkan beberapa layer band yang ada di ArcGIS. tapi sebelum membahas itu, ane mau ngasi tau dulu ni jenis - jenis citra satelit, karena salah satu sumber data peta yang bisa kita gunakan adalah citra satelit itu. Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu obyek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau/sensor, baik optik, elektrooptik, optik-mekanik maupun elektromekanik. Citra memerlukan proses interpretasi atau penafsiran terlebih dahulu dalam pemanfaatannya. Citra Satelit merupakan hasil dari pemotretan/perekaman alat sensor yang dipasang pada wahana satelit ruang angkasa dengan ketinggian lebih dari 400 km dari permukaan bumi. Berdasarkan Misinya Setelit Penginderaan Jauh dikelompokan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam. Citra satelit cuaca terdiri dari TIROS-1, ATS-1, GOES, NOAA AVHRR, MODIS, DMSP sedangkan citra satelit sumberdaya alam terdiri dari :
  1. Resolusi Rendah yaitu, SPOT, LANDSAT, ASTER
  2. Citra Resolusi Tinggi yaitu, IKONOS, QUICKBIRD 
Satelit SPOT (systeme pour I’observation de la terre)  
Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80 derajat.  satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan. 

Satelit LANDSAT
Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185km x 185km.

Satelit ASTER (advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)
Satelit yang dikembangkan negara jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR, SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit yang menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan pergerakan bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut inklinasi 98,2 derajat.

Satelit IKONOS
Ikonos adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999. merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4m. Ketinggian orbitnya 681km.citra resolusi tinggi sangat cocok untuk analisis detil misalnya wilayah perkotaan tapi tidak efektif apabila digunakan untuk analisis yang bersifat regional.

Satelit QUICKBIRD
Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada ketinggian 450km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di california AS. Quickbird memiliki empat saluran (band).

Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanic and Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untuk menggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra Red Observation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite, tahun 1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari semalam).

        Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang (RTRW) Citra Satelit ini juga biasa digunakan. Dalam menyusun RTRW Nasional (skala 1:1.000.000) dan RTRW Pulau (skala 1:250.000) digunakan citra NOAA. Dalam menyusun RTRW Provinsi (skala 1:50.000/100.000) dan RTRW Kabupaten (skala 1:25.000) digunakan citra Landsat. Kemudian dalam penyusunan RTRW Kota (skala 1:10.000/5000) dan RDTR (skala 1:5000) digunakan citra SPOT.

        naahhh sekarang udah tau kan jenis - jenis citra satelit, sekarang baru kita masuk ke cara - cara menggabungkan beberapa layer band. langkah pertama tentu saja kita jalankan aplikasi ArcGIS. Kemudian masukkan layer - layer band yang akan digabungkan.


Kemudian gunakan Arctoolbox untuk menggabungkan layer - layer tersebut. Arctoolbox -> Data Management Tools -> Raster -> Raster Processing -> Composite Bands


maka akan muncul tampilan seperti ini:


pada bagian input rasters, masukkan layer layer yang akan digabungkan. layer yang dimasukkan harus berurutan. kemudian pilih tempat menyimpan file gabungan tersebut melalui bagian output raster lalu klik ok.
jika penggabungan berhasil, maka hasil yang didapatkan adalah seperti tampilan berikut:


kita juga bisa mengotak atik warna yang ada di RGB tersebut dengan cara klik kanan pada layer composite_bands lalu pilih properties dan akan muncul tampilan seperti ini:


setelah selesai mengotak atik warnanya, klik ok.

sampai disitu dulu yee pembahasannya, semoga bermanfaat......... 

Jumat, 04 Januari 2013

Tentang ArcGIS (Part 7)

Pada postingan sebelumnya, sudah dijelaskan sampai bagaimana memberikan warna pada bangunan - bangunan dan yang lainnya. naaahh untuk postingan kali ini akan ane jelasin tentang bagaimana memberikan label/nama bangunan, jalan dan yang lainnya serta akan ane jelasin bagaimana membuat layout peta.
kita mulai aja yaa geng :D

Untuk memberikan atau memunculkan nama bangunan ataupun yang lainnya, maka cara yang dapat dilakukan adalah dengan klik kanan pada layer yang akan dimunculkan namanya, lalu pilih properties. Setelah itu pilih Labels. checklist pada tulisan "label features in this layer" lalu pilih field keterangan pada kotak "label field" dan setelah semuanya selesai diatur, klik ok.


 Maka hasilnya akan menjadi seperti ini:


Selanjutnya kita akan membuat layout dari peta ini. langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah tampilan menjadi tampilan layout dengan cara klik view -> layout view.


maka tampilan akan menjadi seperti ada kertas dibelakang peta tersebut. kertas yang ada berbentuk portrait. kita bisa mengubah kertas menjadi landscape yaitu dengan cara klik menu file -> page and print setup.


akan muncul tampilan seperti berikut ini:


setelah selesai mengatur segala sesuatunya, klik Ok dan sekarang bentuk kertasnya sudah menjadi landscape.
langkah selanjutnya dalam membuat layout yaitu membuat garis samping pada kertas tersebut. salah satu tools yang bisa digunakan adalah tools draw. pilih yang bentuknya kotak, lalu mulailah membuat kotak pada peta tersebut. jika warna dari kotak tersebut belum transparan, kita bisa mengubahnya dengan cara klik kanan pada kotak yang kita buat tadi, lalu pilih porperties.


kita dapat mengatur transparan dan hal lainnya pada tampilan yang muncul, setelah selesai klik ok.


dan selanjutnya, jika kita ingin membuat kotak lagi, kita tinggal meng-copas yang tadi kita buat. selanjutnya kita buat judul dari petanya. caranya yaitu pilih menu insert -> title lalu ketik judul sesuai dengan apa yang akan ente tulis.


jika masih ingin mengedit tulisannya, maka klik kanan pada tulisan tersebut, lalu pilih properties.



kemudian tambahkan arah utara pada peta dengan cara klik menu insert -> north arrow, pilih north arrow mana yang akan digunakan lalu klik ok.


 


selanjutnya menambahkan skala batang. dapat dilakukan dengan cara klik menu insert -> scale bar, pilih scale bar mana yang akan digunakan, lalu klik ok.





jika masih ingin mengedit scale bar-nya, klik kanan pada scale bar lalu pilih properties. setealh selesai mengedit, klik ok.






Selanjutnya tambahkan tulisan seperti berikut ini pada peta.



maksud dari tulisan tersebut adalah mencantumkan koordinat apa yang kita pakai. hal berikutnya adalah menambahkan legenda. peta tanpa legenda tidak akan ada gunanya karena legenda merupakan penjelasan dari apa yang terlihat pada peta. untuk menambahkan legenda dapat dilakukan dengan cara klik menu insert -> legenda. sebelum menambahkan legenda, terlebih dahulu klik kanan pada layer yg akan diberi legenda lalu pilih porperties.


 
 kemudian untuk memudahkan, ganti nama layer merge_1 menjadi land use.

Barulah sekarang kita buat legendanya.


Pada kolom legend items, masukkan layer apa yang dipakai, dalam contoh ini masukkan layer land use. setelah selesai, klik next.





maka hasilnya akan seperti ini:

selanjutnya jangan lupa untuk menambahkan sumber peta. dalam contoh ini ane menulis sumbernya dari google earth.


ada satu hal lagi yang belum kita lakukan, yaitu menambahkan grid pada petanya. untuk menambahkannya klik kanan pada peta lalu pilih properties. lalu pilih grid.
Setelah segala sesuatunya selesai, proses terakhir dari ini adalah melakukan export map. dapat dilakukan dengan cara pilih menu file lalu pilih export map.


pada export map, kita dapat menyimpan peta dalam berbagai type file. dalam contoh ini ane pilih save dengan tipe PNG.

setelah semuanya diatur, klik Ok dan peta pun selesai dibuat.


Semoga Bermanfaat........