Rabu, 15 Mei 2013

Menggabungkan Beberapa Layer Band di ArcGIS

        Hello agan - agan semua. kali ini ane mau ngeshare tentang bagaimana cara menggabungkan beberapa layer band yang ada di ArcGIS. tapi sebelum membahas itu, ane mau ngasi tau dulu ni jenis - jenis citra satelit, karena salah satu sumber data peta yang bisa kita gunakan adalah citra satelit itu. Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu obyek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau/sensor, baik optik, elektrooptik, optik-mekanik maupun elektromekanik. Citra memerlukan proses interpretasi atau penafsiran terlebih dahulu dalam pemanfaatannya. Citra Satelit merupakan hasil dari pemotretan/perekaman alat sensor yang dipasang pada wahana satelit ruang angkasa dengan ketinggian lebih dari 400 km dari permukaan bumi. Berdasarkan Misinya Setelit Penginderaan Jauh dikelompokan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam. Citra satelit cuaca terdiri dari TIROS-1, ATS-1, GOES, NOAA AVHRR, MODIS, DMSP sedangkan citra satelit sumberdaya alam terdiri dari :
  1. Resolusi Rendah yaitu, SPOT, LANDSAT, ASTER
  2. Citra Resolusi Tinggi yaitu, IKONOS, QUICKBIRD 
Satelit SPOT (systeme pour I’observation de la terre)  
Merupakan satelit milik perancis yang mengusung pengindera HRV (SPOT1,2,3,4) dan HRG (SPOT5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830 km dengan sudut inklinasi 80 derajat.  satelit SPOT memiliki keunggulan pada sistem sensornya yang membawa dua sensor identik yang disebut HRVIR (haute resolution visibel infrared). Masing-masing sensor dapat diatur sumbu pengamatanya kekiri dan kekanan memotong arah lintasan satelit merekam sampai 7 bidang liputan. 

Satelit LANDSAT
Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh pasif. Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang gelombang tertentu. Satelit landsat merupakan satelit dengan jenis orbit sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 derajat dan ketinggian orbitnya 705 km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185km x 185km.

Satelit ASTER (advanced spaceborne emission and reflecton radiometer)
Satelit yang dikembangkan negara jepang dimana sensor yang dibawa terdiri dari VNIR, SWIR, dan TIR. Satelit ini memiliki orbit sunshyncronus yaitu orbit satelit yang menyelaraskan pergerakan satelit dalam orbit presisi bidang orbit dan pergerakan bumi mengelilingi matahari, sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya. Ketinggian orbitnya 707 km dengan sudut inklinasi 98,2 derajat.

Satelit IKONOS
Ikonos adalah satelit resolusi spasial tinggi yang diluncurkan bulan september 1999. merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4m. Ketinggian orbitnya 681km.citra resolusi tinggi sangat cocok untuk analisis detil misalnya wilayah perkotaan tapi tidak efektif apabila digunakan untuk analisis yang bersifat regional.

Satelit QUICKBIRD
Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada ketinggian 450km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di california AS. Quickbird memiliki empat saluran (band).

Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanic and Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untuk menggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra Red Observation Sattelite, tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite, tahun 1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari semalam).

        Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang (RTRW) Citra Satelit ini juga biasa digunakan. Dalam menyusun RTRW Nasional (skala 1:1.000.000) dan RTRW Pulau (skala 1:250.000) digunakan citra NOAA. Dalam menyusun RTRW Provinsi (skala 1:50.000/100.000) dan RTRW Kabupaten (skala 1:25.000) digunakan citra Landsat. Kemudian dalam penyusunan RTRW Kota (skala 1:10.000/5000) dan RDTR (skala 1:5000) digunakan citra SPOT.

        naahhh sekarang udah tau kan jenis - jenis citra satelit, sekarang baru kita masuk ke cara - cara menggabungkan beberapa layer band. langkah pertama tentu saja kita jalankan aplikasi ArcGIS. Kemudian masukkan layer - layer band yang akan digabungkan.


Kemudian gunakan Arctoolbox untuk menggabungkan layer - layer tersebut. Arctoolbox -> Data Management Tools -> Raster -> Raster Processing -> Composite Bands


maka akan muncul tampilan seperti ini:


pada bagian input rasters, masukkan layer layer yang akan digabungkan. layer yang dimasukkan harus berurutan. kemudian pilih tempat menyimpan file gabungan tersebut melalui bagian output raster lalu klik ok.
jika penggabungan berhasil, maka hasil yang didapatkan adalah seperti tampilan berikut:


kita juga bisa mengotak atik warna yang ada di RGB tersebut dengan cara klik kanan pada layer composite_bands lalu pilih properties dan akan muncul tampilan seperti ini:


setelah selesai mengotak atik warnanya, klik ok.

sampai disitu dulu yee pembahasannya, semoga bermanfaat.........